Kebanyakan karyawan akan mengeluh terhadap pekeis loser,jaannya. Entah karena beban kerjaan yang terlalu banyak, peraturan perusahaan yang tidak jelas, rekan kerja yang menyebalkan, atasan yang galak atau mungkin karena gaji yang terlalu 'kecil'. Apapun alasannya tidak sepatutnya kita mengeluh, karena kalau dipikir-pikir akan jauh lebih sulit kalau kita tidak memiliki pekerjaan, setuju? Sebelum menjawab mari kita lihat tulisan ini sampai selesai :)
Tapi terkadang akan sulit untuk berkembang jika kita terus saja mengeluh. Tidak baik untuk perusahaan dan juga untuk diri kita sendiri. Jadi apa solusinya kalau begitu?
Ya...berhentilah bekerja dari perusahaan tersebut. Loh kenapa berhenti? Gaji kecil, kerjaan bikin stres, jenjang karir tidak jelas atau suasana kerja yang membosankan bisa saja menjadi alasan alasan yang 'tepat' untuk berhenti. Lalu setelah berhenti apa yang harus dilakukan padahal belum ada pekerjaan penggantinya. Berikut beberapa cara yang mungkin saja bisa dilakukan setelah kita memutuskan berhenti bekerja.
Mulailah menghubungi semua kenalan yang sekiranya dapat membantu dengan memberi pekerjaan atau sekedar info lowongan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan. Mungkin akan terkesan seperti pengemis, tapi sudah tidak ada tempat untuk menjadi pribadi yang gengsi apabila dalam keadaan seperti itu. Nah bagaiaman kalau seandainya tidak ada, cobalah untuk mencari pekerjaan sendiri dengan cara mengikuti pameran bursa kerja, melamar secara online atau melihat lowongan kerja melalui koran. Ini bisa memakan waktu dan biaya juga, apakah kita siap menjalankannya? Lalu tetap tidak ada hasil yang positif? Bagaimana dong?
Kalau begitu, coba kenali diri sendiri lebih baik lagi. Apakah ada bakat terpendam yang selama ini belum digunakan? Mungkin selama ini bakat tersebut sudah digunakan tetapi hanya sebatas untuk menghabiskan waktu senggang saja dan tidak terpikirkan untuk dijadikan sumber penghasilan. Menjadi stand up comedian mungkin? Selama ini mungkin sudah sering membuat teman teman tertawa dengan kelakuan lucu kita.
Kalau suka memasak mungkin bisa mencoba usaha kuliner, tidak harus skala yang besar. Cocokan dengan kemampuan modal yang dimiliki. Atau suka dengan traveling , kenapa tidak menjadi travel agent, memiliki usaha online booking sekalian bisa menikmati hobby jalan jalan. Asahlah bakat tersebut dengan berlatih dan berlatih terus sampai pada ke titik kesiapan yang pas dan maksimal. Tapi janganlah menunda untuk memulainya, karena waktu yang tepat untuk memulai adalah SEKARANG. Jangan takut atas kegagalan, seperti banyak orang katakan bahwa kegagalan adalah sukses yang tertunda. Jadi bersabarlah dan tetap tekun dalam berusaha.
Berhenti dari pekerjaan yang 'menyiksa' memang dapat memberi 'penyiksaan' yang baru. Tapi hal tersebut dapat terjadi apabila kita tidak memiliki kesiapan untuk menjalankan sesuatu yang lebih baik. Kuncinya adalah kebahagian, apabila kita bahagia melakukan yang kita lakukan berarti disitulah kita harus terus memberikan yang terbaik. Siap berhenti?
Kata-kata bodoh dari Your Stupid Buddy:
Quitting is only for a loser....kalau tanpa persiapan yang matang sedikit gosong. Berpikirlah beberapa kali sebelum memutuskan dan ambillah keputusan terbaik, jangan sampai disesali kemudian hari.
Boss: lu di pecat!!! Ha ha ha ha
ReplyDeleteSebagai karyawan memang harus memiliki mental untuk siap dipecat. Namun kalau masih dapat memberikan yang terbaik, tidak perlu khawatir akan pemecatan.
Delete