Bagaimana dengan para korban bencana yang melanda Indonesia? Menyambut tahun baru 2014 saja telah terjadi bencana tanah longsor, banjir dan gunung meletus yang tiada hentinya. Apakah mungkin kita masih bisa berterima kasih atas "penderitaan" tersebut?
Orang kaya pun sering ”menderita”. Tidak dapat tender tersiksa, uang puluhan juta rupiah hilang langsung stres padahal kekayaannya ratusan milyar. Mereka saja sering menggunakan istilah ”bleeding” atau ”nangis darah”, apanya yang berdarah? Padahal masih bisa gaji supir pribadi buat nyupirin mobil mewah dengan bahan bakar pertamax namun tetap beli premium. Beberapa hari ini siaran televisi selalu memuat berita tentang perselingkuhan pengacara "kondang" dengan jubirnya yang membuat kita "menderita” untuk menyaksikannya. Sampai berita lain pun dibuat sudah tidak dapat porsi pemberitaan di televisi. Seperti kebiasaan pertelevisian sebelumnya yang selalu memborbardir masyarakat dengan suatu berita, entah gak ada berita lain atau hanya ingin mengalihkan perhatian?
Jadi kenapa harus berterima kasih kepada penderitaan? Mungkin jawaban dari pertanyaan ini yang kita cari selama ini. Apapun jawabannya mari kita tetap bersyukur dalam keadaan apapun, senang dan susah adalah karunia. Have a BIG smile :)
Kata- kata bodoh dari your stupid buddy:
Stay strong dan ingat saja penggalan lirik dari lagunya Bob Marley; "Don't worry about a thing, I won't worry 'cause every little thing gonna be alright".
Kata- kata bodoh dari your stupid buddy:
Stay strong dan ingat saja penggalan lirik dari lagunya Bob Marley; "Don't worry about a thing, I won't worry 'cause every little thing gonna be alright".
teorinya sih gampang, coba kalau ngerasain yang beneran pasti tdk bakal blg trima ksh
ReplyDeleteSaya hanya your stupid buddy ;)
Delete